Perempuan berwajah bulan itu
Pada sebuah candi tua ditengah kepungan malam
Perempuan yang jelita dengan jemari yang halus
Dan dua matanya seperti mutiara Jepang yang digosok mulus
Aku mengenangmu, perempuan berwajah bulan
Mengenang diseluruh rindu
Pada Prambanan, di awal tahun
Kau sudah menciptakan aksara pertama tentang cinta
Ejaan rindu
Ejaan tanpa sedikitpun air mata
Aku mencintaimu
Berkali-kali mencintaimu…………..
To : LC, 2 Mei 2012
No comments:
Post a Comment