Thursday, 24 September 2009
Hal Paling Aku Sesali
Hal Paling Aku Sesali
Ada beberapa hal yang aku sesali dalam hidup ini, namun tiada pernah lebih dari tahun 2009. Lost of CC adalah sebuah peristiwa yang berat. Aku harus menjalani kehidupan tanpanya, sendirian. Aku mencintainya tapi dengan cara yang salah. Di tengah kesulitan dalam hidup ini aku harus tegar sendirian karena pekerjaan begitu menumpuk. Tanggung jawabku tak bisa berhenti disini, bisnis harus tetap aku kerjakan, kantor harus segera dibuka dan aku harus menyibukkan diriku. Setiap kesendirian adalah musuh yang harus dihentikan dan penyesalan di hati ini musti aku hancurkan sampai lumat. Dulu aku pernah membaca buku Dale Carnegie tentang cara pandang sempit, artinya begini : Kita harus mengerjakan hal-hal paling dekat dan lupakanlah hal-hal yang jauh, tutup semua kenop masa lalumu dan khayalan masa depanmu. Kamu tak bakalan tau masa depanmu, dan masa lalumu adalah kenangan saja. Lakukan yang terbaik untuk hari ini, jam ini tidak ada lagi keluh kesah, lupakan semua.
Tak sengaja juga aku membaca dari sebuah blog yang berisi : Hidup Tanpa Penyesalan, aku tiada bisa tidur semalaman dan ketika membaca blog ini, isinya sangat luar biasa. http://ananta.wordpress.com/2006/11/28/hidup-tanpa-penyesalan/ isinya begini :
Pikiran ku terusik oleh rangkaian kata itu, “Hidup Tanpa Penyesalan”. Bisakah melakukannya? Selalu saja ada hal yang kita sesali. Baik itu perkataan yang diucapkan, tindakan yang dilakukan, pilihan yang diambil, bahkan atas kejadian yang sebenarnya bukan atas kuasa kita.
Hidup tanpa penyesalan, berarti tidak melakukan sesuatu yang kelak akan mendatangkan penyesalan. Tiada yang tahu apa yang akan terjadi esok hari. Bisa jadi penyesalan hari ini tidak bisa lagi diperbaiki, sebab kesempatan itu telah berlalu, atau bahkan tidak pernah tiba. Justru menambah dalam penyesalan. Karena itu senantiasa melakukan tindakan yang terbaik adalah keharusan. Menjalani hidup sebaiknya hari ini, demi kebaikan di masa yang akan datang.
Menjalani hidup tanpa penyesalan memang tidak mudah. Lalu bagaimana bila penyesalan itu akhirnya terjadi?
Bila penyesalan itu tanpa bisa dihindari timbul, maka ada dua pilihan yang bisa diambil. Pertama tenggelam semakin dalam pada lautan penyesalan. Menyiksa diri lebih lanjut. Atau yang kedua, yang merupakan suatu hal penting yang harus selalu kita ingat, yaitu menyadari bahwa segala sesuatu yang telah terjadi pada diri, baik atau pun buruk, itu adalah yang terbaik untuk kita.
Inilah indahnya hidup yang kita jalani. Sesungguhnya tiada ciptaan-Nya yang sia-sia (Q.S Ali ‘Imran 191). Bila hal ini telah tertanam di hati, maka kita dapat melihat
bahwa terdapat hikmah pada segala hal. Bahkan pada suatu kemalangan yang menimpa. Karena ujian hidup merupakan sarana pendidikan dari Allah, agar menjadi manusia yang lebih baik.
Jadi, ternyata sederhana sekali cara untuk menjalani hidup tanpa penyesalan itu. Cukup jalani hidup dengan sebaiknya. Dan ketika cobaan itu datang, jadikan batu loncatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Lalu adakah hal yang masih patut disesali?
“Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S Ar-Rahman)
Walaupun aku tak ikhlas atas kehilangan dirinya, karena itu menyangkut kenangan atas kerja keras dan impian-impian tentang masa depan yang ingin kubangun, tapi hidup harus kujalani. Dalam dera batin yang sangat hebat ini, mudah-mudahan apa yang kualami selama 2009 tiada lagi bisa terulang, aku hanya ingin sendiri dan menyibukkan dengan bisnis dan kegiatan susastra. Adakah malam ini akan menjadi senjata sepi yang menikamku....aku hanya teringat Dale Carnegie, Jadilah Hari Ini Untuk Hari Ini, aku memang menyesal dan tiada ikhlas atas kepergian kekasihku CC tapi inilah hidup. Aku harus hentikan dera ini dengan melakukan prinsip-prinsip itu. Hiduplah dalam jangka pendek!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment