Sunday, 20 September 2009
Jarang Menulis
Jarang Menulis
Dulu dalam sehari aku bisa menulis sampai 60 halaman (-biasanya 20 halaman sekali duduk) dan itu tulisan tentang apa saja, dari soal biografi, novel dan macam lainnya. Entahlah kenapa sekarang ini aku jarang menulis. Yang jelas masalah duit dan pekerjaan menjadikan alasan utama. Kadang aku menyesal tidak bisa totally masuk ke dunia intelektual. Aku salah jalan dalam menempuh pendidikan sehingga terjebak dalam urusan-urusan profan seperti ini. Tapi bagaimanapun ini harus dijalani karena itulah realitas.
Segala soal gagal dituntaskan, keseimbangan kurang, daya pikir tiada lagi aku dapatkan secerah dulu. Berulang kali Capital dan ratusan buku lainnya aku bacai tapi tiada bisa masuk dan cepat mencerna. Apakah ini kebuntuan intelektual. Aku tiada bisa memahami.
Namun ada yang menarik dalam hal ini, sebelum umurku tuntas dimakan masa, baiklah aku kerjakan beberapa soal yang belum terselesaikan : Buku tentang Sukarno, Naskah Film Sukarno dan berbagai hal tentang Indonesia. Aku sangat tertarik dengan sejarah Indonesia. Andai saja tiada hidup yang rumit ini, aku serahkan seluruh soal hidupku pada sejarah Indonesia. Apakah aku bisa menjadi penerus daripada pemikiran-pemikiran Tan Malaka dan Pram, mungkin saja bisa toh manusia memiliki takdirnya masing-masing.
Tapi aku hidup di alam realitas yang membusukkan ini, tiada lagi kekuatan yang bisa menolongku, tiada lagi keseimbangan. Aku harap semua soal ini selesai dan aku bisa menulis lagi seasik dulu.
-Keluhan ini kutulis di Lebaran pertama 2009.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment