Monday, 19 October 2009

Kapai-Kapai

by.anton djakarta

Kapai-kapai di ujung cemara
jari telunjuk menuding langit
matahari redup, perut berontak
sawah bukan lagi di tanah
tapi soal memberontak tulisan pada pasal undang-undang

Kapai-kapai menggeruntuk ruang hitam
parang dan tombak ditajamkan
sudah saatnya rakyat berontak
bergerak menuju kapai-kapai

cinta sudah lama mati
omongan pejabat bukan omongan nabi

jangan percaya pada surat suara
karena itu penipuan yang diselundupkan pada pena-pena modal

jangan percaya pada perkataan pemimpin
karena suara mereka membohongi Tuhan

Tuhan tau
ketika kebenaran diacungkan
jari telunjuk meninju udara
maka rakyat sudah tampil di mimbar mahkamahnya
menuntut balas atas keringat, air mata dan nyawa

Seribu Marsinah bangkit
Memimpin gerakan buruh

Seribu Yun Hap bangkit
Memimpin Gerakan Mahasiswa

Seribu Amir Biki bangkit
Memimpin Gerakan Islam

Seribu Aidit bangkit
Menuntut balas matinya jutaan nyawa

Kapai-kapai dicundangkan
sudah penuh gudang-gudang kebohongan
dengan melacur pada kekuasaan
harta ditumpukkan
rakyat dibuat lapar

Negeri ini merdeka untuk rakyatnya
bukan kemakmuran bagi para penggede dan jenderal hasil produk sejarah yang gagal.

No comments: