Monday, 26 October 2009

Dengan sajak aku melatih kejujuran dengan kata-kata aku menjaga kehidupan.

by.Anton Djakarta

Dunia ini memang aneh
kita dipaksa apa saja seturut apa maunya lingkungan
otak dan kelakuan kita seperti tanah liat dimana kepentingan menginginkan dibentuklah kita
dengan cungkil dan palu kita menjadi patung-patung yang diam
demi maunya keinginan kita bisa menyembah manusia

Kita dipaksa melawak di depan tembok kosong
atau menangisi perceraian tak perlu
kita diharuskan menjadi sesuatu yang lain
padahal masa lalu kita dan alam pikirnya menuntut kita menjadi apa adanya

Dengan doa kita sujud pada Tuhan
tapi hati kita menyembah pada alam benda
karena pikiran kita sudah terpenjara
tentang dunia yang hanya sebentar saja

Kenapa kita tidak seperti arus kali yang membawa batu-batu
dan menyuburkan tanah petani
menumbuhkan tanaman, memberi makan pada kehidupan

Kenapa kita tidak bisa sejenak saja berhenti menipu diri sendiri
mengalahkan keinginan, mengalahkan mimpi untuk mentertawakan kemalangan orang lain
dan sedikit saja melupakan dendam yang menyakitkan

Jika malam sudah datang
sering kita menulis catatan
hanya sekedar menumpahkan rasa bersalah
bahwa kita telah menyakiti dan membuat dosa dihari tadi

O, kejujuran memang menyakitkan
karena wajahnya penuh bopeng luka dalam diri kita yang tak tersembuhkan

O, kemunafikan seperti patung pualam yang sempurna ujudnya
karena luka disembunyikan
dan perkataan dipaksa menjadi tiada
ruang makna telah diperkosa
dan baju-baju bahasa menjadi lokomotif awan imajinasi kita

Hati kecil kita adalah sajak kehidupan
yang diberikan Tuhan ketika nyawa kita dihembuskan dalam rahim Ibu
tapi tak pernah sekalipun kamu perhatikan
setelah menderas doa-doa malam kita kucilkan
lalu dengan topeng kita membangun dunia

Mungkin dengan sajak kita bisa melatih kejujuran
Atau dengan puisi kita bisa membangun pelan-pelan hati nurani

Percayalah, hati kecil tak pernah mati
walaupun dengan resah kau membangun kehidupan
dengan duit kau asingkan makna kemanusiaan
tapi hati nuranimu tetap menjadi air kehidupan

Dengan sajak aku melatih kejujuran
dengan kata-kata aku menjaga kehidupan.

No comments: