Thursday, 29 October 2009

Sajak Orang Kesepian

By.Anton Djakarta


Rotan yang tumbuh dikepala menjadi duri menusuk otak dan dahi
belukar menantang udara dan rumput-rumput kering menjadi rambut
Siang ini sudah lama mati ditusuk mata pagi dan aku kesepian seperti ikan lele tersesat dalam selokan
sepi adalah rumah diatas angin, tempat anak bajang menangis meminta ibunya kembali
aku mati pelan-pelan dalam duka yang lamban
sepi ini seperti bui bumi, yang masuk tanpa permisi
tanpa teman bicara, tanpa hati yang meruang dan menjadikan lapang
sepi ini mirip macan tidur yang bangun kesiangan, karena sang macan sulit kencing tadi malam

Jendela kubuka dan aku lihat matahari tumbuh di atas jamban
tak ada lagi suka yang membuatku tertawa
tak ada lagi harapan yang bisa kukarang-karang
dan tak ada lagi hati yang bisa kutantang menggarap angin

Matinya hari ini karena sepi
dan sepi menjadi luka bagi manusia setengah dewa
ia hanya ditemani ide tanpa mau keluar dari kotak-kotak kayu berbiji besi
kata-kata rapuh dan pasir tak lagi menemani pantai
pohon kelapa tiba-tiba menjadi bunga bangkai
melambai-lambai menyebar bau keringat apek sopir angkot

Jejak langkah mengalahkan buaya mati
langkah orang kesepian seperti langkah seorang ibu yang mengantarkan anaknya ke liang kubur
dibawah keranda dia menangis, kosong tanpa isi
arah manusia kesepian tak ada arti, tujuan hampa manusia menjadi tak berguna
hidup menjadi bola ditendang tanpa guna
mengerjakan apa yang tidak perlu dikerjakan
berlagak menegakkan kemaluan tanpa melihat wanita membuka beha
itulah sepi

Sepi seraut wajah kayu api
pelan-pelan layu dimakan mimpi
sepi milik manusia setengah dewa yang meracau
bicara tentang kebesaran Tuhan, tapi yang didapat hanya waham........

No comments: