Saturday, 12 November 2011

Belajar Berterima Kasih Dari Alfred Riedl

Belajar Berterima Kasih Dari Alfred Riedl..........

Banyak orang heran dengan sikap Alfred Riedl yang tidak pernah melonjak-lonjak dari tempat duduknya, diam dan penuh pikiran saat gol terjadi. Ketika seluruh orang di stadion meluapkan kegembiraan wajah Riedl seperti danau beku. Bibirnya ditekuk dan dia sama sekali tidak berekspresi bahkan setelah terjadi gol ia menyuruh pemain-pemainnya segera berlari ke posisinya masing-masing.

Riedl, bukan orang baru dalam dunia sepakbola Asia Tenggara, ia pernah melatih Vietnam dan Laos. Di Vietnam, Riedl memperoleh pelajaran hidup bagaimana kehidupan bisa terus dijalankan. Riedl menderita penyakit ginjal, sudah bertahun-tahun ia harus cuci darah. Suatu pagi yang tenang ia terjatuh sakit, dan harus dibawa ke RS saat itu Riedl sedang melatih tim Vietnam. Ternyata cuci darah tidak bisa membuat ia kuat, genting bagi Riedl keadaannya sekarat, Riedl harus diterbangkan ke Austria. Namun Riedl dicintai rakyat Vietnam yang melihat berkat kerja Riedl sepakbolanya terbangun dengan cermat. Demi mengetahui Riedl sakit ginjal parah, rakyat Vietnam berbondong-bondong menawarkan ginjalnya, hati Riedl tergetar : Ia begitu dicintai suporter, ia sadar kehidupannya membuat gembira banyak orang. Rakyat Vietnam dari berbagai profesi menawarkan ginjalnya, dari petani, dokter, mahasiswa sampai pejabat menawarkan diri. Dari sekian banyak daftar ginjal yang masuk ada yang cocok untuk Riedl. Dan Riedl-pun sembuh.

Jutaan rakyat Vietnam bergembira atas kesembuhan Riedl. Melihat ini, Riedl mendapat pencerahan : Ia tidak mau menyakiti suporter manapun dengan sikap terlalu berlebihan merayakan kemenangan, karena ia tau perasaan kecewa dan ia tau bagaimana suporter sepakbola begitu mencintainya baik di Indonesia, Laos, Vietnam bahkan Malaysia sekalipun. Tidak seperti Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang 'menjual' Timnas untuk kepentingan politiknya, menyengsarakan ribuan suporter yang mencintai bola dengan berantakannya sistem penjualan tiket. Riedl lain, ia orang yang tau berterima kasih, karena berkat kecintaan suporter bola ia tetap hidup dan yang terpenting tidak menyakiti suporter karena ia tau bila suporter kecewa, ia mengerti perasaan suporter bila tim-nya kalah.

Dari Riedl kita banyak belajar tentang kehidupan.................
.

No comments: