Friday, 18 November 2011
Rindu Rupamu Pada Tikungan Waktu
Dik,
Siang ini pada tikungan waktu
aku menunggumu pada sudut jembatan kayu
layu pohon akasia, diterpa angin siang tak kepalang panasnya
panas jakarta menyiksa, kompor besar peradaban
lalu lalang manusia seperti lalat hidup tanpa sebab
aku menunggumu dik......
Pada ilalang yang menegakkan badan ke atas langit
kerut-kerut awan memanjangkan mega
hujan yang datang dipanggil sang pecinta
jendela-jendela sunyi rumah kehidupan
Matahari beku
daun-daun rindu menjadi paku
aku menunggumi dik.......
Gang-gang kecil riuh anak berlarian meninju langit
suara-suara tukang gerobak memecahkan telinga
derit kayu dan lintasan usang waktu
aku menunggumu dik.........
Simpanlah cinta di kantong kayu
kerna cinta hanyalah sampul buku tak berwarna
bila digagas tanpa deras kehidupan
Mata air rindu ini
hanya berisi kenangan-kenangan yang menggerakkan perasaan
Aku menunggumu pada siang beku
aku menunggumu dik.............
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment