Saturday, 22 October 2011

Orang Yang Paling Mempengaruhi Jalan Pikiran Suharto




Suharto membangun negaranya secara bertahap dan memiliki orientasi yang jelas, lalu siapakah yang paling mempengaruhi jalan pikiran Suharto terhadap konsep pembangunannya?

Pada tahun 1967 Suharto mengumpulkan para ekonom untuk bicara di Seskoad tentang penyelamatan ekonomi Indonesia. Di satu sesi datanglah Widjojo Nitisastro ke tempat Suharto yang sedang berbicara dengan Ali Murtopo pada sebuah meja. Widjojo membawa sebuah makalah karangan dari Rostow yang kemudian dibaca oleh Suharto dan Ali Murtopo.

Walt Wiltman Rostow adalah seorang ahli ekonomi dan politikus yang bekerja kepada National Security Advisor pada masa pemerintahan Presiden Johnson di Amerika Serikat. Ia berperan penting dalam pembentukan kebijakan Amerika Serikat di Asia Tenggara selama tahun 1960 dan dia merupakan musuh dari komunis. Ia bekerja sebagai penasehat utama selama pemerintahan John F. Kennedy dan Lyndon B. Johnson. Ia mendukung intervensi militer Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Konsep Rostow inilah yang kemudian digunaka Suharto sebagai dasar pemikirannya tentang pembangunan sebuah negara.

Menurut WW Rostow, Pembangunan Ekonomi merupakan suatu proses yang dapat menyebabkan :

1. Perubahan orientasi ekonomi, politik dan sosial yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi keluar.

2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga yaitu kesadaran untuk membina keluarga kecil

3. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat dari melakukan investasi yang tidak produktif menjadi investasi yang produktif

4. Perubahan sikap hidup dari adat istiadat yg kurang merangsang pembangunan ekonomi misalnya kurang menghargai waktu kerja dan orang lain.


WW Rostow membedakan pembangunan ekonomi ke dalam 5 tahap :

Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)

* Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif
* Tingkat produktifitas masy. rendah : utk sector pertanian
* Struktur social hirarkis : mobilitas vertical masy. kecil ; kedudukan masy tidak berbeda dengan nenek moyang.
* Kegiatan politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.


Tahap Prasyarat Tinggal Landas (The Preconditions for Take-Off)
Masa transisi masy. mempersiapkan untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self sustained growth). Tahap ini memiliki 2 corak berbeda :

* Tahap Prasyarat Tinggal landas yg dialami negara Eropa, Asia, Timur Tengah dan Afrika : perombakan thd masy. tradisional yg sudah ada untuk mencapai tahap tsb.
* Tahap Prasyarat Tinggal landas yg dialami negara born free (daerah imigran) (Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru) : tanpa harus merubah sistim masy. tradisional yg sudah ada.


Tahap Tinggal Landas (The Take-Off)
Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi, Kemajuan pesat dalam inovasi atau terbukanya pasar-pasar baru.

3 ciri utama negara yg mencapai Tahap Tinggal Landas :

1. Kenaikan investasi produktif dari 5% atau kurang menjadi 10% dari PNB (Nett National Product).
2. Berkembangnya satu atau beberapa sector industri pemimpin (leading sector) dgn tingkat pertumbuhan tinggi
3. Tercapainya suatu kerangka dasar politik, social dan kelembagaan yg bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yg menyebabkan pertumbuhan ekonomi.


faktor untuk menciptakan leading sector :

* Harus ada kemugkinan perluasan pasar bagi barang-barang yg diproduksi yg mempunyai kemungkinan untuk berkembang dgn cepat
* Dalam sector tersebut harus dikembangkan teknik produksi yg modern dan kapasitas produksi harus bisa diperluas
* Harus tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus menanamkan kembali keuntungannya untuk membiayai pembangunan sector pemimpin
* Pembangunan dan transformasi teknologi sector pemimpin harus bisa diciptakan kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan modernisasi sector-sektor lain.

Tahap Menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity)

Kondisi masyarakat sudah secara efektif menggunakan Teknologi modern di hampir semua kegiatan produksi dan kekayaan alam. Sektor pemimpin baru akan bermunculan menggantikan sector pemimpin yang mengalami kemunduran.


Karakteristik non ekonomi tahap menuju kedewasaan :

1. Struktur dan keahlian tenaga kerja berubah Kepandaian dan keahlian pekerja bertambah tinggi. Sektor indusri bertambah penting peranannya Sektor pertanian menurun peranannya.

2. Sifat kepemimpinan dalam perush. mengalami perubahan. Peranan manajer professional semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha pemilik.

3. Masyarakat bosan dgn keajaiban yg diciptakan industrialisasi shg timbul kritik-kritik.

Negara yg mencapai tahap ini (WW Rostow) : Inggris (1850), USA (1900), Jerman dan Perancis (1910), Swedia (1930) Jepang (1940) Rusia dan Kanada (1950).


Tahap Konsumsi Tinggi (The Age of High Mass Consumption)

Perhatian masy. menekankan pd masalah konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan masalah produksi.

3 macam tujuan masyarakat yang ingin dicapai pada tahap ini :

1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan berakibat penjajahan thd bangsa lain

2. Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state) (Negara Persemakmuran = Comment Wealth) dgn cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yg telah merata melalui sistim pajak progresif (semakin banyak semakin besa)

3. Meningkatnya konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) menjadi konsumsi thd barang tahan lama dan barang-barang mewah.


Negara pertama mencapai tahap Kedewasaan :
USA (th. 1920),
Inggris (th. 1930),
Jepang (th. 1950)
Eropa Barat (th. 1950)
Rusia (Pasca Stalin)

No comments: