Saturday, 22 October 2011

Orang Jawa Mempertahankan Nederland



Tahukah anda bahwa ketika Nederland diserbu Jerman pada Mei, 1940 yang berguling-guling di jalanan kota Nederland adalah pemuda-pemuda dari Indonesia yang anti fasis dan mempertahankan Belanda agar jangan jatuh ke tangan Jerman. Salah satu yang berani melakukan pertempuran itu adalah Raden Mas Irawan Soejono.

Irawan Soejono adalah seorang mahasiswa Indonesia yang diakui oleh Belanda sebagai pahlawan nasional Belanda karena perjuangannya melawan Jerman Nazi di bawah Hitler.

Pada masa Perang Dunia II, Irawan Soejono adalah anggota Perhimpunan Indonesia di Belanda. Ayahnya adalah Adipati Ario Soejono, orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Belanda. Irawan Soejono gugur ditembak sebagai pejuang perlawanan bawah tanah Belanda melawan Jerman.

Di kalangan pejuang-pejuang perlawanan Belanda Irawan dikenal dengan nama Henk van de Bevrijding. Ia ditugasi menangani alat-alat percetakan bawah tanah dan radio untuk menangkap siaran-siaran Sekutu. Selain itu, ia juga menjadi anggota kelompok bersenjata perjuangan perlawanan Indonesia.

Irawan Soejono gugur di Leiden pada bulan Januari 1945. Saat itu ia sedang mengangkut sebuah mesin stensil yang digunakan untuk penerbitan perlawanan di bawah tanah. Hal ini diketahui oleh pihak tentara Jerman yang kemudian berusaha menangkapnya. Irawan berusaha meloloskan diri, namun ia ditembak hingga tewas.

Setelah gugurnya Irawan Soejono, kelompok bersenjata di bawah tanah Indonesia ini diberi nama Grup Irawan Soejono. Dan salah satu pemimpin perlawanan yang berani melawan Jerman adalah Jusuf Muda Dalam, yang kelak di tahun 1960-an menjadi Gubernur Bank Indonesia tapi setelah Gestapu 1965 dipenjara oleh Suharto di Nirbaya dengan tuduhan yang amat berat, terlibat dalam membiayai Gerakan Untung 1965. Sampai saat ini tuduhan tidak terbukti. Baik Irawan Sujono dan Jusuf Muda Dalam di Belanda dikenang sebagai pemuda pemberani, bahkan di Belanda ada jalan bernama Sujonostraat untuk mengenang jasa Sujono membela negeri Belanda dari cengkeraman Hitler.

No comments: