Monday, 28 November 2011

satu-satunya permata

Indonesia adalah satu-satunya permata tunggal milik AS yang masih kokoh untuk jadi negara budak mereka, Presiden SBY masih sempat bilang AS adalah negeri keduanya, Malaysia-Brunei-Singapore jelas milik Inggris, Filipina masih dibawah pengaruh AS tapi Pinoy tak memiliki apa-apa kecuali perkebunan-perkebunan sisa jaman lama, Thailand sejak awal sudah netral, Vietnam dan Myanmar pasti satu kaukus dengan RRC.

Satu persatu negara hegemoni AS runtuh di Amerika Latin. Pertama kali adalah Venezuela, disusul Argentina, Bolivia dan Brazil. Sementara Mexico kekuatan anti AS mulai menguat walaupun pemerintahannya yang sekarang masih dibawah kontrol AS. Kanada lama-lama juga tidak mau dekat dengan Amerika Serikat yang mulai sakit, Inggris cemas bila Kanada akan diakuisisi walaupun itu kelihatannya tak mungkin, tapi dalam soal perebutan sumber daya alam maka kepentingan nasional yang diutamakan.

Russia sudah mulai sembuh dari penyakit ekonominya yang ditinggalkan sejak jaman Gorby dan Yeltsin. Keluarga-keluarga sindikat mafia Russia yang tadinya adalah penjahat terorganisir kini diam-diam sudah menjadi jaringan pengusaha konglomerat dan memperkokoh ekonomi Russia. Agenda politik terpenting Putin adalah ekonomi Berdikari, ia mengoreksi seluruh kesalahan ekonomi yang dimulai sejak era Brezhnev dan mengakibatkan kebangkrutan ekonomi di era Gorby, kunci-kunci penting ekonomi diserahkan pada swasta ini sama persis apa yang dilakukan Lenin di awal pemerintahannya sekitar tahun 1919-1922. Hanya saja Lenin terlalu cepat mati dan memunculkan Stalin yang justru menggebuk pertanian untuk dikonversi jadi industri, pertanian individu diubah menjadi pertanian kolektif yang menyebabkan kelaparan, Putin tidak ingin mengulangi kesalahan Stalin ia mengandalkan impor pangan, tapi ia meneruskan program industrialisasi di dalam negeri mirip Stalin yang kemudian jadi kekuatan besar ekonomi dunia saat perjanjian Yalta 1945 di tepi pantai Krim ditandangani.

Brasil, Russia, India dan Cina (BRIC) jadi kekuatan dunia baru, menenggelamkan dunia lama seperti Eropa dan Amerika Serikat. Pasar domestik diantara mereka saja sudah cukup untuk menggerakkan dunia, peradaban dunia kembali kepada abad 12 dimana Asia masih menjadi pusat dunia. BRIC ini menurut istilah Ahmadinedjad adalah sebuah Kekuatan Negara-Negara Baru. Sesungguhnya ini sudah diramalkan lama oleh Bung Karno, tentang New Emerging Forces, tapi sayang Jenderal lulusan Schakel MULO macam Harto nggak tau pemikiran abstraks Sukarno, maka benarlah kata Mayjen S Parman menurut transkrip yang pernah dicoba diungkap pada prolog Gestapu 65 : "Harto iku pendidikane opo, kok arep-arep melu ngurus negoro". Ini soal Dewan Djenderal.

Sayang masih banyak generasi muda masih banyak meludahi Sukarno hanya gara-gara soal suka perempuan ataupun tetek bengek urusan penjarakan Sutan Sjahrir tahun 1960 yang di dalam dunia politik era itu adalah jamak. Toh, Sjahrir dulu bersama Amir Sjafruddin juga perintahkan penjarakan Tan Malaka dan kawan-kawannya.

Inilah nasib kita masih jadi bangsa kuli dan kuli diantara bangsa-bangsa.

1 comment:

Anonymous said...

Suharto adlh sosok yg sakit jiwa. Super pragmatis opurtunis burung bangkai. Menurut suharto,apapun disekitarnya adalah sekedar alat, alat untuk merebut dan melanggengkan kekuasaanya. Psikopat yg tega mengorbankan segalanya dan apapun termasuk jutaan rakyat dan bangsa demi pembuktian dirinya kpd orang lain terutama dirinya.karena suharto muda tumbuh kurang perhatian dan kasih sayang.
Natiinalisme, pancasila,agama,kejawen,cia,usa,inggris,orang cina,p4,pmp,tentara,polisi.dsb. Semuanya hanya alat bagi dirinya danhanya untuk dirinya. Rest in hell suharto. Bapak pembantaian, cecunguk ulung,antek ulung, smiling jendral setan. Sekarang tinggal tunggu saja antek saudi berkuasa lengkaplah penderitaanya.