Antara tahun 1945-1950, fotografer Belanda Cas Oorthuys memotret kehidupan masyarakat Indonesia yang sedang dilanda kegembiraan menjadi bangsa yang merdeka. Cas banyak menyaksikan begitu gembiranya orang-orang pada bangsa ini telah memiliki bangsa sendiri yang tidak diklaim oleh Belanda, Djepang atau siapapun. Cas mencatat kegembiraan di foto-fotonya termasuk foto seorang anak kecil di tahun 1947 pada sebuah desa di Djawa Tengah begitu gembira setelah mengetahui bangsa Indonesia memiliki sebuah wilayah yang amat luas dibandingkan negara-negara lain di dunia.
Oleh banyak pedjuang, kegembiraan untuk merdeka itu dipertaruhkan dengan nyawa dan air mata, dengan darah bahkan perpecahan-perpecahan keluarga, istri menjadi janda atau anak kehilangan bapaknya. Akankah kita yang diwarisi bangsa besar ini diam saja ketika bangsa tengil Malaysia menghina daulat wilayah kita, menghina martabat kita sebagai bangsa?
Kadang-kadang orang yang berpikiran sok rasional menolak perang dengan pertimbangan-pertimbangan kekuatan bersendjata, tapi apakah kemerdekaan Indonesia itu sebuah langkah rasional? ....Tidak. Nyaris semua sejarah bisa diukir dengan gagasan-gagasan emosional, dengan semangat dan keberanian atas sebuah keyakinan.
Kalau memang negeri ini harus berperang untuk membela apa yang diyakininya : Kehormatan atas egaliter Rasial untuk memerangi apartheid Malaysia, Penjagaan akan kedaulatan wilayah dan Rasa pembelaan atas warga Indonesia yang digebukin di Malaysia dan dihina rasa kemanusiaannya. Maka sudah kewajiban kita untuk siap berperang. Sekali lagi Siap berperang!!.........
Oleh banyak pedjuang, kegembiraan untuk merdeka itu dipertaruhkan dengan nyawa dan air mata, dengan darah bahkan perpecahan-perpecahan keluarga, istri menjadi janda atau anak kehilangan bapaknya. Akankah kita yang diwarisi bangsa besar ini diam saja ketika bangsa tengil Malaysia menghina daulat wilayah kita, menghina martabat kita sebagai bangsa?
Kadang-kadang orang yang berpikiran sok rasional menolak perang dengan pertimbangan-pertimbangan kekuatan bersendjata, tapi apakah kemerdekaan Indonesia itu sebuah langkah rasional? ....Tidak. Nyaris semua sejarah bisa diukir dengan gagasan-gagasan emosional, dengan semangat dan keberanian atas sebuah keyakinan.
Kalau memang negeri ini harus berperang untuk membela apa yang diyakininya : Kehormatan atas egaliter Rasial untuk memerangi apartheid Malaysia, Penjagaan akan kedaulatan wilayah dan Rasa pembelaan atas warga Indonesia yang digebukin di Malaysia dan dihina rasa kemanusiaannya. Maka sudah kewajiban kita untuk siap berperang. Sekali lagi Siap berperang!!.........
No comments:
Post a Comment