Ilmu Pencitraan Suharto : Orientasi Domestik
Suharto mencitrakan dirinya sebagai bagian dari domestik, tapi pencitraan domestiknya memiliki isi dan pesan bahwa politiknya dia adalah politik yang berorientasi pada kesejahteraan keluarga. Inilah landasan utama politik Suharto sekaligus sangat mengena dalam membangun peradabannya : Peradaban yang dibangun tidak berbasis pada mimpi bersama bangsa, tapi mimpi bersama keluarga.
Ciri terpenting keberhasilan politik domestik ini adalah terciptanya suplai logistik yang mapan bagi kesejahteraan keluarga, maka dia mendirikan BULOG sebagai bagian penting dalam menstabilkan harga pangan, dia secara teratur mengumumkan harga-harga komoditas pangan di pasar, mengontrol harga bahan dasar bangunan. Dia tidak peduli negara terjebak hutang yang hebat karena dalam pikirannya bila jaringan keluarga-keluarga sudah terbentuk stabil maka tercipta masyarakat yang kuat, dalam masyarakat yang kuat dengan sendirinya akan membangun struktur ekonomi yang kuat.
Orientasi politiknya ini juga yang ia tunjukkan pada foto-foto TIME tentang dirinya yaitu : Kepala Rumah Tangga yang baik, kehangatan keluarga, memiliki alam pikiran lokal Jawa dan tidak berkebudayaan Internasional, secara manusia ia kolot. Tapi dengan pencitraan ini sekaligus mengisi pencitraan dengan orientasi yang konsisten ia adalah manusia Indonesia yang paling berhasil membangun peradabannya di Indonesia, bahkan jauh melampui Sukarno bila dilihat dari pengaruh alam pikiran yang ia tanamkan bagi bangsa Indonesia.
Ciri terpenting keberhasilan politik domestik ini adalah terciptanya suplai logistik yang mapan bagi kesejahteraan keluarga, maka dia mendirikan BULOG sebagai bagian penting dalam menstabilkan harga pangan, dia secara teratur mengumumkan harga-harga komoditas pangan di pasar, mengontrol harga bahan dasar bangunan. Dia tidak peduli negara terjebak hutang yang hebat karena dalam pikirannya bila jaringan keluarga-keluarga sudah terbentuk stabil maka tercipta masyarakat yang kuat, dalam masyarakat yang kuat dengan sendirinya akan membangun struktur ekonomi yang kuat.
Orientasi politiknya ini juga yang ia tunjukkan pada foto-foto TIME tentang dirinya yaitu : Kepala Rumah Tangga yang baik, kehangatan keluarga, memiliki alam pikiran lokal Jawa dan tidak berkebudayaan Internasional, secara manusia ia kolot. Tapi dengan pencitraan ini sekaligus mengisi pencitraan dengan orientasi yang konsisten ia adalah manusia Indonesia yang paling berhasil membangun peradabannya di Indonesia, bahkan jauh melampui Sukarno bila dilihat dari pengaruh alam pikiran yang ia tanamkan bagi bangsa Indonesia.
No comments:
Post a Comment