Tentang Rel dan Kamu
Dua garis rel memanjang
dari ujung cakrawala yang tak kelihatan
banyak ketakutan pada awan jingga
di satu sore yang tenang
Entah kenapa wajahmu menjadi hiasan batu-batu
mengenangmu seperti membuka kertas tua yang usang
rel itu masih terbujur
sentosa membariskan kayu-kayu jati
matahari masih padu
diantara kenangan-kenangan manis
yang dulu
Pada satu sore
ketika kenangan mulai layu
wajahmu mati
pada sudut pikiranku
tapi cintaku padamu
seperti air yang menggenang di air mataku
ia tak pernah habis.............
Dua garis rel memanjang
dari ujung cakrawala yang tak kelihatan
banyak ketakutan pada awan jingga
di satu sore yang tenang
Entah kenapa wajahmu menjadi hiasan batu-batu
mengenangmu seperti membuka kertas tua yang usang
rel itu masih terbujur
sentosa membariskan kayu-kayu jati
matahari masih padu
diantara kenangan-kenangan manis
yang dulu
Pada satu sore
ketika kenangan mulai layu
wajahmu mati
pada sudut pikiranku
tapi cintaku padamu
seperti air yang menggenang di air mataku
ia tak pernah habis.............
No comments:
Post a Comment