Tuesday, 6 December 2011

Dahlan Iskan dan Kebijakannya yang kacau


Banyak orang terpesona dengan gaya Dahlan Iskan melakukan sidak, bahkan sikapnya yang berlebihan untuk naik di atas atap kereta api. Orang kita senangnya melihat sesuatu yang artifisial, yang nggak ada hubungannya dengan substansi, padahal alasan Dahlan Iskan sidak itu karena kebijakan gobloknya yang sama sekali tidak memahami penderitaan rakyat.

Dahlan memberlakukan sistem Loop Line, ribuan pen...umpang disuruh meloncat dari satu kereta ke kereta yang lain. Bikin susah ribuan penumpang. Sistem Loop Line digunakan untuk mengurangi jadwal kedatangan kereta sehingga diharapkan lalu lintas kota berkurang macetnya hingga 10% Ini kebijakan goblok dan keblinger.... kerna apa? kerna kebijakan ini tidak memahami landasan filosofis transportasi kota masa depan.. Kaum komuter yang menggunakan jasa kereta api adalah kelompok yang harus diutamakan karena mereka mau menggunakan jasa transportasi umum, hanya transportasi umum-lah yang bisa melancarkan dan membuat efektif kehidupan sebuah kota. Mustinya Dahlan tidak seenaknya bikin regulasi pengurangan jumlah jadwal kereta untuk mengurangi kemacetan kota, justru dia sebagai menteri BUMN memerintahkan membeli kereta rel listrik sebanyak-banyaknya untuk rakyat. Dengan desakan transportasi umum yang kemudian menghegemoni ruang kota maka penggunaan kendaraan pribadi yang boros bensin dan biang dari segala kemaceran bisa diturunkan dengan drastis.

Transportasi umum harus dihidupkan dengan sesungguhnya, kebijakan busway Sutiyoso adalah kebijakan yang amat jenius dalam memahami kebutuhan rakyat kota, tapi kebijakan ini menjadi gagal karena tidak adanya tindak lanjut yang meluas untuk membentuk rangkaian transportasi umum.

Sejak Malari 1974, bangsa ini sudah terdikte kendaraan-kendaraan produksi asing, transportasi umum dibuat buruk agar rakyat kota menjadikan kendaraan sebagai bagian dari gengsi sosial sekaligus untuk membuat rakyat kota nyaman. Penjajahan psikologi pasar ini terus berlangsung sampai sekarang, akibatnya pemilik kendaraan pribadi selalu diutamakan ketimbang mereka yang rakyat yang mau menggunakan transportasi umum.

Sudah saatnya pola transportasi umum diubah secara revolusioner, dan itu hanya bisa dilakukan dengan satu jalan : Politik Berdikari, Ekonomi Berdikari ekonomi yang tidak terdikte asing dan kepribadian Indonesia , gotong royong.

4 comments:

Anonymous said...

Boleh bilang kacau, kalau begitu bagaimana solusi menurut anda.

Bisa komentar mudah, apalagi pakai bahasa kasar 'go..' segala, mungkin anda lebih pintar, tolong kirimkan solusi anda.

Bisa saja, anda tidak setuju dengan kebijakannya, tapi mana usulannya. Kritik yang mendidik, yang menunjukkan 'kecerdasan anda'. Kalau hanya omong kasar, semua bisa.

Maksud saya, mana usulan anda dibanding yang dilakukan menteri. Negeri ini, sudah terlalu banyak pembohong, penipu, pencuri. Nah kalau anda punya usulan yang 'pinter' sebutkan saja.

Marah boleh, tapi, 'jadikan sabar & salat' sebagai penolongmu. Sabar, masalah banyak & rumit. Seorang saja, tidak bisa menyelesaikan. Perlu peran masyarakat, termasuk kritik anda. Cuman, setahu saya, kalau pakai kata-kata puisi, bukan seperti 'head' anda, saya yakin tidak didengar. Malah jadi dosa. Terserah, kalau mau.

DaunPandan said...

Pak dahlan kan biasa ngitung untung rugi, ya orientasinya bukan dari kemanfaatan/kenyamanan

Anonymous said...

negeri ini sudah kacau, Dan orang-orang seperti Anda ini bagian dari kekacauan itu.

Anonymous said...

maju terus Bung Anton...biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu