Friday 18 November 2011

Kisah Salmon dan Gerak




Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan.
Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yang sudah diawetkan dengan es.

Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan, agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup.

Mesti demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati dikolam buatan tersebut.

Bagaimana cara nya mereka menyiasatinya?
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tersebut. Ajaib! Hiu kecil tersebut "memaksa " salmon-salmon itu terus bergerak karena jangan sampai dimangsa.
Akibatnya jumlah salmon yang mati justru menjadi sangat sedikit !

Diam membuat kita mati ! Bergerak membuat kita hidup.
Barangkali kurang lebih itulah pesan moral yg dapat kita tangkap dari gambaran tersebut diatas

Apa yg membuat kita diam? Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman (Comfort Zone)

Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena
Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati. Ironis , bukan?

Apa yg membuat kita bergerak?

Masalah, pergumulan dan tekanan hidup.
"Inilah si Hiu Kecil itu".

Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha bagaimana mengatasi semua pergumulan hidup itu.

Disaat saat seperti itu biasanya kita akan ingat Tuhan dan berharap kepada Tuhan.
Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa !

Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup.

Itu sebabnya syukurilah adanya si "hiu kecil" yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive !

Masalah hidup adalah baik dan perlu, karena itulah yang membuat kita terus bergerak

No comments: