by. Anton Djakarta
Kita yang riang dalam kehidupan
dengan tawa seribu manusia membangun khayal-khayal
memutar roda sejarah, membina keluarga dan menafsirkan dunia
Membangun pendidikan
dengan sejuta buku pengetahuan
Mencintai harapan seperti menumpuk-numpukkan kertas kosong dalam pikiran
Ah, lalu apakah kita
ketika kita sudah menjadi mati
menghuni liang dua kali dua
dan dibuka penggali kubur separuh baya
Siapakah kita dan dimanakah kita
ketika kita menjadi tiada
hanya kain kafan tanpa merek penjahit siapa?
dimanakah uang kita
hasil kerja kita
anak kita
dan mimpi-mimpi kita
Kita tak tau setelah mati mau apa?
mungkin mendongakkan kepala
di atas langit kuburan sepi wingit
dan berucap pelan
"Andai dosa tidak pernah menjadi bajuku, dan khianat bukanlah perbuatanku, andai sholat menjadi gerakku dan doa-doa adalah bahasaku mencintai Tuhan dan Manusia, mungkin aku tak kesepian"
Di kuburan sepi
hanya nisan tanpa air api
bunga-bunga yang ditaburkan dengan tangisan kehilangan tadi pagi
sudah layu
........dan aku sendiri.
No comments:
Post a Comment