Wednesday 14 October 2009

Apakah itu Karakter?

Apakah itu karakter?

Aku selalu punya barang-barang awet, yang aku kenakan rata-rata sudah tahunan, gesper yang biasa aku pakai usianya saja sudah 15 tahun, hape-ku dibilang sama Raisa hape tukang sayur, dan baru kemarin ganti sepatu yang sudah 7 tahun aku pakai. Banyak hal yang tak biasa aku ganti dalam kehidupan termasuk masalah berganti hati. Apakah aku bisa demikian cepat berganti hati. Aku ingat dulu di tahun 1980-an, saat aku masih kelas dua SMP seorang guru melihatku menggunakan pensil yang sudah sangat tiris sekali, dia bilang “Kamu suka sekali dengan hal-hal lama” aku nggak tau apa maknanya, tapi mungkin setelah melihat apa yang aku punya aku tidak mudah mengganti barang. Aku sendiri bukanlah seorang pembelanja yang baik, aku hanya suka buku dan makan enak. Kalau barang aku tiadalah suka. Apakah ini ada hubungannya dengan soal sulitnya aku mengganti hati? Permasalahan dengan Raisa kemarin juga permasalahan tentang soal aku dengan cici, itu yang membuat aku merasa harus keluar dalam hubungan yang tidak sehat ini. Aku tidak bisa melupakan cici barang sedetikpun.
Pikiran ini menjadi kuantum bagi deretan namanya. Apalagi sudah menjadi sifatku untuk hidup soliter, hidup dalam dunia pemikiran sendiri. Dunia yang aku lihat dalam scope dan pemahamannya yang juga unik.

Duniaku bukan dunia benda tapi dunia pemikiran, tapi ada satu hal yang aku baru perhatikan tentang dunia batin. Kejadian minggu lalu membuatku harus berpikir untuk mengganti hati. Tapi permasalahan ini tidak mudah dilakukan mengingat begitu dalamnya sayangku padanya yang tidak bisa dijelaskan oleh siapapun dan mungkin diri yang bersangkutan. Apa kemudian masalah hati ini tidak akan aku isi, mungkin saja begitu. Walau kemarin malam jam 4 pagi di Burger King Thamrin setelah semalaman membahas kenangan hubunganku terhadap cici dengan kawan dekatku. Awalnya kami bercengkerama di PIS Pancoran lalu karena sudah mau tutup kita ke Burger King Thamrin. Disana kita membahas lama sekali tentang masalah aku termasuk kesalahan-kesalahan yang aku perbuat terhadap cici, ketika aku berkeras untuk tidak akan mengganti hati, dia hanya berkata singkat : “pada hakikatnya manusia diciptakan berpasang-pasangan, mungkin kamu belum menemukan pasangan yang tepat” kemungkinan ini memang ada, dan nasihat itupun ibarat nasihat yang klise dan banyak tercetak di buku undangan nikah. Hanya saja persoalan ganti hati ini bukanlah soal mudah.

Apakah ini karakter? Apakah aku hanya menyukai kenangan? Aku tak tau apa. Apa kemungkinan cinta ini terus dijaga? Tidak mudah berjalan dalam situasi cross section seperti ini. Kadang aku berpikir dalam hubungan kami adalah hubungan Cici Sentris, yang aku pusatkan hanya cintaku pada Cici. Aku lupa bahwa dalam dirinya terlingkar orang-orang yang merasa berkepentingan. Itulah kesalahan yang fatal.

Isolasionisme hubungan seperti dengan Prita rupanya gagal dilaksanakan. Yang jelas aku harus menentukan jalan pada posisi sulit ini. Menjaga cinta atau Berganti Hati? Dua hal yang sangat sulit untuk aku pikirkan, karena setiap adegan untuk mengubah hati selalu diblokir oleh kenangan-kenangan manis dengannya, kesabarannya, ketulusannya dan semua hal-hal baik dalam pribadinya. Aku jemu pada kondisi seperti ini, aku ingin keluar tapi belum ada sinar yang menunjukkan jalan ke arah mana aku harus melangkah.


Cinta adalah kenangan
Rasanya tak mudah dilupakan
Cinta adalah kenangan
Indahnya tak mudah dibayangkan


Tangisan dan tawa serta
Riang canda
Berjuta benci juga rindu
Semua tumbuh jadi Satu
Khayalan yang nyata serta
Angan angan
Berjuta mimpi dan harapan
Semua tumbuh jadi satu

Kan kuingat dan selalu kubawa
Bisikanmu oh kasihku
Cinta adalah kenangan
Terkadang di atas segalanya
Ye .. ye
Cinta adalah kenangan
Goresan dua hati yang kasmaran

Tangisan khayalan tangisan
Tertawa .. serta riang canda
Khayalan .. semua tumbuh jadi satu

(Dian PP dan Deddy Dhukun)

1 comment:

Anonymous said...

Apa yang anda rasakan dan pahami sekarang menjadi endapan kesadaran dimana sebenarnya anda sedang dipersiapkan (dalam hal ini saya masih percaya, hanya Allah-lah zat tunggal yang punya rencana) pada hal-hal yang tidak pernah anda duga dan ketahui sebelumnya, tapi pasti akan merubah hidup anda.

Bagaimana anda menghargai rasa cinta sebagai anugrah, maka niscaya anda akan mendapatkan cinta yang serupa melalui proses panjang dan luka-luka.

Jika anda berpikir 'dia' lah yang terbaik untuk anda, maka sebenarnya anda tidak akan pernah tahu siapa yang terbaik untuk anda sampai ketika jelang tutup usia kita, kita menyadari siapa yang tetap dihati kita.

Cinta yang anda miliki begitu indah, tapi Luka jauh lebih indah jika kita bisa merasakan hakekatnya...

Ini hanya soal waktu!

izinkan saya ikut menemani proses panjang, sebagai seorang teman.


Nj.